Selasa, 19 Februari 2013

Jenis-Jenis Sakit Kepala


Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia (baca:cephalgia) merupakan masalah kesehatan yang paling sering terjadi pada hampir setiap orang. Karena seringnya terjadi, terkadang kita menganggapnya menjadi suatu hal yang biasa. Bukan menakut-nakuti, sebenarnya sakit kepala yang dianggap ringan ini bisa merupakan salah satu gejala dari penyakit yang lebih besar.

Sakit kepala dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh disfungsi atau aktifitas yang berlebihan dari fitur-fitur yang sensitif terhadap sakit kepala dan sakit kepala yang disebabkan oleh penyakit yang mendasar. Golongan kedua malah lebih jarang terjadi.

Agar kita tidak salah dalam menerka-nerka parah tidaknya penyakit kepala yang kita alami, maka perlu kita ketahui jenis dan ciri-cirinya sampai pemeriksaan diagnostiknya. Selain itu beda jenis, maka tentu saja cara menghadapinya juga berbeda. Jangan sampai salah mengenali sehingga malah bertambah parah. Kenali jenis sakit kepala sebelum memberikan penanganan yang tepat. Mengetahui jenis sakit kepala yang sedang dialami bisa membantu menemukan obat yang tepat. Berikut ini macam-macam sakit kepala yang biasa mengganggu:


  1. Sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan otot
    Ciri-cirinya adalah sering sakit kepala, nyeri kadang timbul kadang hilang, dirasakan di kepala bagian depan dan belakang. Pemeriksaan dilakukan untuk menghilangkan penyakit fisik.
    Sakit kepala ini adalah yang paling sering dialami oleh semua orang. Hampir 90 persen orang merasakan sakit kepala ini. Hal ini disebabkan oleh ketegangan yang ada di otot belakang leher serta otot kepala. Kepala merasakan tekanan disekitar kepala khususnya dahi dan tidak ada gejala lain yang menyertai sakit kepala yang satu ini. Sakit yang ditimbulkan dari yang ringan sampai yang sedang. Untuk mengobati sakit kepala ini, kamu bisa menggunakan penghilang rasa sakit OTC seperti ibuprofen dan naproxen . Jangan lupa luangkan waktu untuk melakukan yoga, tidur siang sejenak atau meditasi.
  2. Migren
    Cirinya adalah nyeri dimulai di dalam dan di sekitar mata, menyebar ke kepala, biasanya ke salah satu sisi atau bisa kedua sisi kepala, berdenyut, kadang disertai dengan mual, muntah dan tidak nafsu makan. Pemeriksaannya dilakukan CT scan atau MRI atau diberikan obat migren sementara untuk melihat efeknya.

    Migrain bisa juga disebut dengan sakit kepala sebelah. Sakit kepala yang satu ini disebabkan oleh stres, masalah hormonal, makanan, dan cuaca. Gejala yang timbul biasanya peka terhadap cahaya, bau serta suara yang diikuti dengan mual, muntah dan berbagai gejala lainnya. Dua puluh persen penderita biasanya memiliki gangguan visual yang mendahului rasa sakit. Obat sakit kepala khusus migrain yang dijual di pasaran bisa  digunakan untuk ini. Yang bisa dilakukan agar migrain tidak mengganggu adalah perubahan gaya hidup dan menghindari stres.
  3. Cluster
    Ciri-cirinya serangannya singkat, hanya sekitar 1 jam. Nyeri yang amat sangat dirasakan di satu sisi kepala. Disertai dengan pembengkakan mata , mata berair pada sisi yang sama dengan nyeri, hidung meler.

    Walaupun sakitnya ada di belakang mata, ini termasuk dalam kategori sakit kepala. Sakit yang sangat menyiksa dan muncul sesaat setelah penderita tertidur ini biasanya hanya berlangsung beberapa jam saja, namun pada beberapa orang dapat bertahan hingga berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Penderita sakit kepala ini pada umumnya adalah laki-laki dan sangat jarang terjadi, namun cenderung terjadi setiap hari pada waktu yang sama. Dokter menduga hal ini dipengaruhi oleh bagian otak yang bernama hipotalamus yang berfungsi untuk mengatur waktu. Sakit ini biasanya dipicu oleh alkohol serta rokok. Jika sakit muncul bisa diatasi dengan Triptans sedangkan untuk mencegah dapat menggunakan obat Rx serta melatonin.
  4. Tekanan darah tinggi atau Hypertensi
    Tekanan darah tinggi atau Hipertensi jarang menyebabkan sakit kepala, kecuali pada hipertensi yang berat karena adanya tumor di kelenjar adrenal. Ciri-cirinya berdenyut dirasakan di kepala bagian belakang. Pemeriksaannya dilakukan analisa kimia darah dan pemeriksaan ginjal.
  5. Kelainan mata atau Iritis Glaukoma
    Ciri-cirinya nyeri dirasakan di kepala bagian depan atau di dalam dan seluruh mata. Rasanya bisa memburuk bila mata dalam keadaan lelah. Pemeriksaan mata harus dilakukan.
  6. Kelainan Sinus
    Ciri-ciri sakit yang dirasakan adalah nyeri yang bersifat akut atau sub akut, dirasakan di bagian kepala bagian depan, biasanya memburuk di pagi hari, membaik di siang hari, biasanya memburuk dalam keadaan dingin atau lembab. Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan adalah Rontgen sinus.

    Sakit kepala ini sering kali dikira sakit kepala sebelah atau migrain. Sakit kepala yang satu ini tergolong sangat tidak biasa. Bila kamu memiliki sakit kepala diikuti dengan lendir yang keluar dari hidung juga rasa sakit di area mata dan hidung serta dibarengi dengan demam, berarti kamu terkena sakit kepala sinus. Sakit kepala ini disebabkan oleh infeksi akut di daerah sinus. Perawatan bisa dilakukan dengan OTC penghilang rasa sakit serta obat-obatan sinus.
  7. Tumor otak
    Nyeri baru dirasakan, hilang-timbul, sifatnya dari ringan sampai berat, dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala. Dirasakan juga kelemahan di salah satu sisi tubuh, kejang, gangguan penglihatan, kemampuan berbicara hilang, muntah dan perubahan mental. Harus dilakukan MRI atau CT scan.
  8. Infeksi otak atau abses
    Ciri-cirinya hampir sama dengan tumor otak, namun sebelumnya penderita mengalami infeksi telinga, sinus atau paru-paru atau penyakit jantung rematik atau jantung bawaan. Pemeriksaan diagnostiknya dengan MRI atau CT Scan.
  9. Infeksi pada jaringan di sekitar otak atau meningitis
    Ciri-cirinya adalah nyeri baru dirasakan, berat, menetap, dirasakan di seluruh kepala, terus ke leher, disertai demam, muntah dan sebelumnya mengalami nyeri tenggorokan atau infeksi pernapasan, leher terasa kaku, sulit ditekuk. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan darah dan fungsi lumbal.
  10. Hematoma subdural
    Cirinya hampir sama dengan meningitis, namun nyerinya tidak menetap. Sebelumnya telah terjadi cedera, bisa disertai penurunan kesadaran. MRI atau CT Scan dilakukan.
  11. Perdarahan Subaraknoid
    Nyeri baru dirasakan, menyebar, hebat dan menetap, kadang dirasakan di dalam dan di sekitar mata, kelopak mata turun. MRI atau CT Scan dilakukan, bila hasilnya negatif harus dilakukan pungsi lumbal.
  12. Sifilis, Tuberkulosis, Kriptokokosis, Sarkoidosis, Kanker
    Cirinya nyeri bersifat tupul sampai berat, dirasakan di seluruh kepala atau di puncah kepala, disertai demam namun tidak terlalu tinggi. Ada riwayat Sifilis, Tuberkulosis, Kriptokokosis, Sarkoidosis atau Kanker pada penderita. Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan adalah pungsi lumbal.


Sumber : gayabunda, ciricara



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
;